Powered By Blogger

Senin, 16 September 2019

Dua Empat Lima


Menyusuri jalan gelap, curam nan terjal. Membersamai, menyemangati dan terus belajar mensyukuri nikmat.


Jumat, 09 Februari 2018

Senin, 05 Februari 2018

Ismar ku

Senin (5/2). "Jadi anak yang shaleh ya.., cerdas dan bisa hafal Al-Qur'an?," begitu yang sempat saya bisikkan di samping muka polosnya yang tengah tertidur lelap.

Sebenarnya ingin sekali menatap wajahnya sebelum berangkat. Menyapa suaranya dan memeluk tubuh mungilnya.

Setidaknya sebagai bekal rasa rindu hingga sore hari nanti. Namun waktu terus berjalan. Tak terasa sinar mentari pagi semakin terasa. Mempersiapkan perlengkapan memberi perhatian kedua kakaknya, seolah menjadi rutinitas yang tak terelakkan.

Di samping rasa khawatir si Abang El- yang juga tengah terlelap akan terganggu. Jadi runyam ceritanya dan akan semakin panjang waktu dan rayuan tuk bisa berangkat ke sekolah dengan tenang.



Pentingnya Tahfizh Semkin Dirasakan Masyarakat

Senin (5/2). "Program orang tua mengenai setiap keluarga minimal ada yang hafizh ini sudah bisa dirasakan," kata salah satu guru wali kelas XII, Ahmad Solehan. "Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya peluang dari perguruan tinggi. Mereka mensyaratkan telah hafal sekian juz untuk bisa masuk universitas tanpa tes misalnya," lanjutnya menjelaskan.

Kemudian orangtua semakin peduli kepada tahfizh semakin banyak. Di kala mereka mencari pesantren begitu jauh dan mahal biayanya, MAN 21 memberi solusi. Wilayahnya dekat (masih di DKI Jakarta). Di samping bisa belajar di sekolah secara reguler juga bisa mengikuti program pesantren.

"Saya mencari pesantren tahfizh ternyata persyaratannya banyak. Tiga tempat yang saya datangi seperti di Fatimiah Bekasi, Darunnajah, dan Sulaimaniyah.

Semakin mahal semakin tertantang. Masyarakat akan semakin penasaran... ada apa kiranya? (tentu terkait dengan program-program yang ditawarkan)

Oleh karenanya program Tahfizh di MAN 21 Jakarta ini bukan program sembarangan. Tanggung jawabnya besar.

Rabu, 22 November 2017

Rasa Gatal Semoga tidak Berakibat Fatal


Seperti rasa gatal ditubuh bekas luka yang sebentar lagi akan sembuh. Rasanya ingin segera digaruk.
Semakin mencoba untuk digaruk akan semakin penasaran. Bisa-bisa ketagihan merasakan nikmatnya garukan itu.
Lama-lama semakin menjadi dan semakin ngawur gerakannya. Maka tibalah suatu masa di mana akan semakin sulit upaya untuk mengendalikannya.
Cobalah ditahan tidak dituruti. Kenali dan sadari apa yang bakal terjadi nanti.
Karena sesungguhnya rasa nikmat yang hanya sebentar itu justru bisa mendatangkan rasa sakit yang semakin parah. Menambah luka baru yang semakin menjadi dan akan berujung pada suatu penyesalan.
Mudah-mudahan tangan kita bisa terkendali. Menjaga luka yang sebentar lagi akan segera pulih. Tidak berlarut-larut dalam kesakitan. Tapi terus mengobati dan menjadikan sembuh seperti yang diharapkan.

Selasa, 17 Oktober 2017

MENGHIASI MASJID DENGAN KALIGHRAFI


BAHASA MANUSIA

BAHASA MANUSIA
Oleh: Luqman*


Bahasa manusia
Bukan bahasa tumbuhan
bukan bahasa binatang dan
bukan bahasa malaikat
apalagi bahasa syaitan
Namun dengan se-izin Tuhannya ia bisa menguasai semuanya.
Dengan bahasa kita bisa kenal
Dengan bahasa kita bisa tahu
Dengan bahasa kita bisa mengerti
Dengan bahasa kita bisa memahami
Bermacam bahasa Allah ajarkan
Bermacam bahasa Allah Pesankan
Terutama untuk manusia sang mandataris Tuhan
Bahasa ucap bahasa sikap bahasa tindak
bahasa pikiran bahasa perasaan bahasa perbuatan
Bahasa tubuh bahasa isyarat Bahasa simbol bahasa hati
Bahasa makrokosmos bahasa mikrokosmos
Perasaan pedih, perih, nyeri, hancur lebur bersebab petaka penyalahgunaan bahasa
Oleh sebab tindak Qabil memakai bahasa hasud
Oleh sebab tindak Fir'aun memakai bahasa kesombongan
Oleh sebab tindak Namruj memakai bahasa kecongkakan
Terjadi pertumpahan darah dan malapetaka
Namun juga bersebab kesantunan bahasa
Dunia menjadi damai dan peradaban manusia menjadi gemilang.
Adam sang ayahanda nenek moyang kita
Telah menunjukkan ketinggian derajatnya
Hingga para malaikat yang tak pernah durhaka tunduk sujud dihadapannya.
Sulaiman sang Raja bahasa mampu menundukkan alam
Baik nyata maupun ghaib
Singgasana Bilkis misalnya,
Dunia binatang... di laut ataupun darat
hingga makhluk halus, jin, iprit, dedemit, syetan, genderwo dan sebangsanya
Belum lagi bahasa Nabiullah Musa As, Isa As.
dan juga Sang khatamil Anbiya Muhammad Saw.
Dengan bahasa dakwahnya
Dengan bahasa hikmahnya
Mereka mampu menentramkan jiwa manusia.
Menyejukkan akal budi Insani
Berlandaskan nilai-nilai ilahi
Membangun peradaban dunia bak harapan Sang pencipta
Dengan pesan
Bahasa Manusia yang sesungguhnya
Rorotan, 5 Oktober 2017
Luqman
*) Dibacakan dalam lomba cipta dan baca puisi guru pada acara peringatan Bulan Bahasa di MAN 21 Jakarta ba’da Dzuhur 05 Oktober 2017