Powered By Blogger

Senin, 23 Juli 2012

Tarhib Ramadhan Mengawali Kegiatan TABARAK 1433 H di MAN 21 Jakarta


Tarhib Ramadhan Mengawali Kegiatan
TABARAK 1433 H di  MAN 21 Jakarta

Siang Rabu, 19 Juli 2012, sekitar pukul 13.00 WIB keluarga besar MAN 21 menyelenggarakan acara ‘Tarhib Ramadhan’. Acara tarhib mengawali kegiatan Tabarak 1433 H (Tafakkur dan Muhasabah Kita), yang merupakan kegiatan rutin tahunan  MAN 21 Jakarta.
Diadakannya tarhib tersebut dalam rangka menyambut datangnya tamu Agung, bulan suci Ramadhan 1433 H. Di samping sebagai ajang silaturrahmi antar keluarga besar MAN 21, kegiatan ini juga ditujukan sebagai sarana untuk mengingatkan para siswa, guru, karyawan, OB, satpam dan seluruh keluarga besar MAN 21 dalam mempersiapkan diri menyambut bulan yang penuh berkah itu.
Sebagai pemberi tausiyah adalah ustadz Abdul Choir, S.Pd. yang juga salah satu pengajar di MAN 21 Jakarta. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda "Seandainya umatku mengetahui (semua keistimewaan) yang dikandung Ramadhan, niscaya mereka mengharap seluruh bulan menjadi Ramadhan,". Untuk itu para hadirin diminta memaksimalkan waktu dalam mengisi bulan suci ramadhan 1433 H ini dengan kegiatan-kegiatan yang  bermakna dan penuh semangat, seperti membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak amal ibadah.
Acara tarhib yang diadakan di teras madrasah itu diakhiri dengan acara mushafahah (bersalam-salaman), saling bermaaf-maafan satu sama lain antara guru, karyawan, siswa dan seluruh keluarga besar MAN 21 Jakarta. Lantunan shalawat nabi yang di bawakan oleh salah satu siswa kelas XII menambah hidmat dan suasana haru bersamaan berlangsungnya acara tersebut. Semoga atas segala kekeliruan dan kekhilafan yang ada, baik sengaja maupun tidak, mohon segera dimaafkan. Amiin.
Kemudian selama dua minggu pertama, sebelum KBM berlangsung siswa-siswi diharuskan mengikuti kegiatan shalat dhuha dan tadarrus bersama. Kegiatan ini ditujukan agar siswa-siswi membiasakan diri gemar menunaikan shalat duha dan membaca Al-Qur’an dalam keseharian mereka. Selanjutnya setelah KBM, mereka diwajibkan mengikuti shalat Dzuhur berjama’ah dan mendengarkan kultum, yang petugasnya tidak lain adalah dari siswa-siswi MAN 21 sendiri. Meskipun kegiatan ini sebenarnya sudah menjadi program rutin harian ROHIS MADU (Kerohanian Islam MAN 21), di bulan ramadhan ini kegiatan tersebut lebih ditekankan lagi sebagai pembinaan dan pembelajaran siswa, baik secara materi maupun mental spiritual mereka.
Adapun agenda Tabarak 1433 H  MAN 21 berikutnya adalah Pesantren Ramadhan yang insya Allah akan dilaksanakan pada 8–10 Agustus 2012. Pesantren Ramadhan akan ditutup dengan kegiatan Santunan Yatim Piatu, Ceramah Agama, dan Buka Bersama yang akan dilaksanakan pada 10 Agustus 2012.
Demikian kiranya serangkaian agenda Tabarak 1433 H di Madu dalam mengisi ramadhan tahun ini. Eh.. lebih sedepnya “Tabarak Madu 1433 H (Tafakkur dan Muhasabah Kita di MAN 21)” ... begitu saja ya, gimana?
Baiklah kami segenap panitia mohon do’a dan dukungannya kepada Anda sekalian civitas Academika MAN 21, para Alumni, masyarakat sekitar dan saudara-saudara kami kaum muslimin dan muslimat serta tentunya para dermawannya. Semoga acaranya berjalan lancar dan sekses, segala amal ibadah kita diterima dan dilipatgandakan, Jazaakumullah Khairan Katsiiran, Amiin yaa Allah yaa Mujiiba Saailiin.

Senin, 16 Juli 2012

Tarhib Ramadhan

Tarhib Ramadhan

Kini istilah tarhib ramadhan di telinga umat muslim Indonesia sudah tidak asing lagi. Saat menjelang bulan suci ramadhan tiba, di berbagai tempat kita lihat banyak yang mengadakan acara tarhib ramadhan.  Sebenarnya apa sih ‘tarhib ramadhan’ itu?
Secara bahasa (etimologi) kata ‘tarhib’ berasal dari kata kerja (fi’il) ‘rahiba—yarhabu—rahaban’ yang berarti luas dan lebar. Kemudian menjadi kata kerja (fi’il) ‘rahhabayurahhibutarhȋban’ yang berarti meluaskan, melebarkan atau melapangkan. Ungkapan orang Arab dalam menyambut tamunya biasanya dengan mengucapkan kata ‘marhaban’. Maksudnya bahwa ia menyambut tamunya dengan kelapangan dada, keterbukaan selebar-lebarnya, atau boleh dikata ‘dengan sepenuh hati aku menyambutmu’.
Sedangkan secara istilah (terminologi) pengertian ‘Tarhib Ramadhan’ berarti menyambut bulan suci ramadhan dengan sepenuh hati baik secara fisik maupun mental sepiritual, baik lahir maupun bathin. Marhaban Yȃ Ramadhȃn berarti ‘selamat datang wahai ramadhan tamu agungku. Aku siap menyambutmu dengan sekuat tenagaku, aku siap menjemputmu dengan seluruh jiwa dan ragaku.’
Demikian kiranya, sekarang mari kita siapkan diri untuk segera menyambutnya, Bismillaah.. Laa Haula walaa Quwwata illaa billaahil ‘Aliyyil ‘Adziim.

Saatnya Belajar di Sekolah


Saatnya Belajar di Sekolah
Anak-anak ku yang tercinta, hari ini tgl 16 Juli 2012, hari kali pertamanya kalian belajar di sekolah. Untuk mas Akif sekarang sudah menjadi anggota kelompok bermain atau TK, sedangkan dede Baha menjadi kelompok bermain PAUD. Syukur alhamdulillah sekolah kalian berada dalam satu atap. Dan kebetulan tempatnya juga tidak jauh dari rumah sehingga ibu bisa mengantarkan kalian dengan berjalan kaki.

Membedakan Makna Kata


Membedakan Makna Kata
Waktu itu anak saya yang bernama Akif (sekarang usianya 4 tahun 11 bulan) minta dipakaikan jam tangan. Jam yang  bergambar ‘Ben 10’ itu akhirnya saya kenakan di tangannya yang sebelah kiri. Secara tidak sengaja jam itu kepencet, sehingga bunyilah jam itu “ngik ngok ngok...ngik ngok ngok...” begitu kira-kira. Langsung saja anak saya  berteriak “aah...  Ayah maaah...!”, “Maaf mas kepencet!” Jawab saya, rupanya ga terima dia, “Itu mah bukan ‘kepencet’ ayah, tapi ‘dipencet’..! Sejenak akhirnya saya berpikir, ternyata anak saya sudah bisa membedakan makna kata antara kata ‘kepencet’ dan ‘dipencet’. Subhanallah! Mengerti bahasa dari mana dia yah...?
Mengenai bahasa anak, setidaknya ada tiga teori. Dua teori pertama  dikemukakan oleh pakar dari Amerika. Pertama, yaitu teori nativisme, yang berpendapat bahwa penguasaan bahasa pada kanak-kanak bersifat alamiah (nature). Kedua, teori  behaviorisme, berpendapat bahwa penguasaan bahasa pada kanak-kanak bersifat “suapan” (nature). Dan ketiga sebuah teori yang muncul dari Eropa, yaitu dari seorang pakar yang bernama Jean Piaget. Ia berpendapat bahwa penguasaan bahasa adalah kemampuan yang berasal dari pematangan kognitif, makanya teorinya disebut dengan kognitivisme.
Dalam teori kognitifnya, Piaget membagi empat periode atau tahapan utama yang digunakan anak dalam memahami dunianya, yakni; 1) Tahapan sensorimotor (0-2 thn); 2) tahapan praoperasional (2-7 thn); 3) Tahapan operasional konkrit (7-11 thn), dan 4) Tahapan operasional formal (usia 11 thn hingga dewasa).
Jika mengingat teori Piaget tersebut, anak saya, Akif sedang berada pada tahapan praoperasional. Di tahap praoperasional ini si anak sedang mengembangkan keterampilan bahasanya. Ia mulai merepresentasikan benda-benda yang ada disekitarnya dengan kata-kata dan gambar. Namun pikiran anak belum bisa berpikir secara operasional. Artinya bahwa proses berpikir anak masih menginternalisasi suatu aktivitas yang memungkinkan anak mengaitkannya dengan kegiatan yang dilakukan sebelumnya.