Ia Lahir di desa Mesir Hilir tahun 1849 M. Ayahnya, Abduh
Hasan Khairullah berasal dari Turki, sedangkan ibunya seorang wanita Arab yang
silsilahnya sampai kepada suku Umar bin Khattab.Ia terlahir dari keluarga petani yang miskin. Meskipun
demikian, keluarganya adalah pemeluk Islam yang taat.
Sejak kecil ia tekun belajar, ia melanjutkan studinya di Al-Azhar.Ketika di Al-Azhar ia bertemu dengan Jamaluddin
Al-Afghani yang datang ke Mesir, ia sangat terkesan dengan pemikiran-pemikiran
Al-Afghani. Setelah menyelesaikan studinya di Al-Azhar pada tahun 1877, ia
mengajar di sana, kemudian Dârul ’Ulûm serta di rumahnya.
Ya Tuhan kami bagi-Mu lah segala puji, sebagaimana
apa yang layak bagi keagungan Dzat dan kerajaan-Mu. Limpahkanlah rahmat dan
kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Agung Muhammad SAW.
Allȃhumma
yȃ
‘Rahmȃn yȃ
Rahȋm
...
Di kesempatan yang baik ini, dalam kekhidmatan
upacara memperingati hari Pendidikan Nasional bangsa ini, kami keluarga besar
MAN 21 Jakarta bermunajat kepada-Mu ... kami bermohon kepada-Mu, ...
Ya Allah ... kami terkenang akan jasa dan
pengorbanan para pendahulu kami, para pejuang, para pahlawan yang telah rela
mengorbankan jiwa dan raga, yang telah rela mengorbankan harta dan benda demi
meningkatkan harkat dan martabat bangsa kami,
oleh karenanya ya Allah ampunilah dosa dan kesalahan
mereka, terimalah amal kebajikan akan jasa dan pengorbanan mereka, serta tempatkanlah
mereka disisi-Mu ya Allah tempat yang lapang, dalam kasih sayang dan ridho-Mu
Yȃ
Allȃh
... yȃ Samȋ’ yȃ
Bashȋr
...
Jadikanlah kami, para pendidik, para tenaga
kependidikan, para peserta didik, para penggiat dan pecinta dunia pendidikan di
seluruh tanah air ini, orang-orang yang ikhlas dalam menjalankan tugas,
orang-orang yang mampu mengemban amanah-Mu dan orang-orang yang mampu
mempertanggung-jawabkan akan segala sikap dan tindakan. Jadikanlah apa yang
telah kami tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian
dari amal bakti kami kepada-Mu
Allȃhumma
Ya Allȃh...
Karuniakanlah kepada kami kemampuan untuk dapat
meneruskan perjuangan para pendahulu kami, mudahkan kami untuk menjadi ‘ing
ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani’. Saat di depan,
kami mampu memberi Teladan, saat di tengah kami mampu mencipta prakarsa dan ide,
saat di belakang kami mampu memberi dorongan dan Arahan, sebagaimana yang diajarkan
Bapak Pendidikan Nasional kita, Ki Hajar Dewantoro.
Curahkanlah di hati kami Asma-Mu ya Rahmȃn
ya Rahȋm,
agar kami memiliki kemampuan untuk menjadikan anak didik kami anak-anak yang
sholeh dan sholehah. Anak-anak yang dapat menyejukkan hati kami, hati para
orangtua dan menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa.
Yȃ
Allȃh yȃ Hȃdi
yȃ Wakȋl
...
Bimbing dan lindungilah anak didik kami dari sikap
dan perilaku yang dapat merugikan mereka, dari buruk sangka dan fitnah yang
dapat menyesatkan mereka, dari bahaya dan malapetaka yang dapat menghancurkan
masa depan mereka, ...
Jadikanlah mereka ya Allah, generasi bangsa yang
kuat imannya
Generasi bangsa yang cerdas akalnya,
Generasi bangsa yang lembut hatinya,
Generasi bangsa yang luhur budi pekertinya
Yȃ Allȃh yȃ‘Alȋm yȃ Ghaffȃr...
Ampunilah kesalahan dan kekhilafan
yang telah kami lakukan, kewajiban yang telah kami
abaikan, yang kami rahasiakan dan kami nyatakan serta apa yang Engkau lebih
mengetahuinya daripada kami.
lDalam bidang Agama, Bangsa Arab menyimpang dari
ajaran agama Tauhid. Mereka ada yang memeluk agama Watsani (penyembah berhala),
Yahudi, Nasrani, selain itu ada juga yang menyembah malaikat, bintang seperti
yang dilakukan kaum Sabi’in, matahari, bulan, dan jin yang dilakukan oleh
sebagian masyarakat di luar Mekah.
lDalam bidang sosial-politik;
-Ada dua bentuk sistem politik di dunia Arab; 1) kedaulatan politik
diperintah oleh raja, seperti Kerajaan Yaman; 2) Tatanan politik kabilah yang
menempatkan kepala masing-masing sebagai pemimpin.
-Fanatisme golongan (kabilah), bila terjadi peperangan antar kabilah, yang
kalah akan dijadikan budak oleh kabilah yang menang.
-Merendahkan kedudukan perempuan
-Kebiasaan buruk seperti berjudi, mabuk-mabukkan, berzina, mencuri,
merampok dan membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.
lDalam bidang ekonomi, masyarakat Mekah
menggantungkan kehidupan ekonominya pada perdagangan.
B.Sejarah dakwah Rasulullah pada Periode
Makkah
1.Dakwah secara diam-diam (sembunyi-sembunyi)
Dakwah ini dilakukan setelah
beliau menerima wahyu QS. Al-Mudatstsir/75:
1-6). Nabi berdakwah kepada keluarga terdekat dan teman-teman yang beliau
yakini menerima dakwah beliau.
2.Dakwah di kalangan keluarga
Setelah turun firman Allah swt
QS. Asy-Syu’arā’/26: 214 beliau mengumpulkan keluarga beliau dan mengajak mereka untuk
bertauhid kepada Allah swt dan meyakini bahwa beliau Rasul Allah. Di antara mereka ada yang masuk Islam, sebagian menolak
dengan kasar, ada pula yang menolak dengan lembut. Yang paling kasar
penolakannya adalah paman beliau sendiri yang bernama Abu Lahab.
3.Dakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dilakukan setelah beliau menerima perintah Allah dalam QS. Al-Hijr/15:94. Beliau berdakwah dengan
menyeru di bukit Shafā.
Pada periode ini tokoh besar
bangsa Quraisy telah masuk Islam, yaitu Hamzah, paman beliau dan Umar bin
Khattab ra.
4.Dakwah kepada berbagai suku di sekitar Makkah
Sejak tahun kesepuluh dari
kenabian, beliau berdakwah ke berbagai suku di sekitar Makkah. Di antara mereka yang bersedia masuk Islam terdapat beberapa orang
Anshar di Madinah, pada mulanya jumlah mereka 6 orang, kemudian bertambah 12
orang dan disusul kemudian oleh 73 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Mereka inilah yang meminta
Rasulullah dan para sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah.
C.Substansi dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah
·Ajakan Tauhīd (QS.Al-Ikhlāsh/112:1-4)
·Kepercayaan
terhadap kerasulan Muhammad saw.
·Akhirat serta pembalasan (QS. Al-Qāri’ah/101:1-11)
·Kesucian jiwa, Akhlāqul Karīmah (QS.Nūĥ/68:4)
·Persamaan
hak manusia
·Persatuan, menggalang
persatuan sesama mukmin dan bersikap tegas terhadap orang kafir (QS. Al-Fatĥ/48:29)
·Persaudaraan, menebarkan kasih sayang dan
menghindari peperangan
·Melebur
kepentingan pribadi ke dalam kepentingan umum
D.Strategi Dakwah Rasulullah SAW pada periode Makkah (QS.An-Naĥl/16:125)
·Sembunyi-sembunyi
/rahasia
·Terang-terangan
·Keteladanan
·Ĥikmah
·Mau’idhah
Ĥasanah
·Mujādalah
·Tabsyīr
dan Tandzīr
·Targhīb
dan Tarhīb
·Al-Wa’du
dan Al-Wa’īd
E.Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah Rasulullah
saw. Di Makkah
·Keimanan dan
Akidah
·Akhlak
·Persamaan
Hak
·Terbentuknya
masyarakat muslim (ummat)
·Terbentuknya
solideritas di antara mereka
DAKWAH DI MADINAH
A.Masyarakat yang dihadapi Rasulullah pada periode Madinah
Masyarakat
di Madinah ada tiga kelompok masyarakat, yaitu:
1.Kaum muslimin yang setia kepada Nabi saw. Yang
meliputi 2 kelompok, yaitu: 1) Anshar (penduduk asli Madinah, yang terdiri dari
dua suku Aus dan Khajraj; 2) Muhajirin (kaum muslimin yang hijrah ke Madinah);
2.Kelompok musyrik, yang kebanyakan tidak membenci
Islam dan banyak yang akhirnya berpaling ke Islam.
3.Kelompok Yahudi (komunitas pertama yang menetap
di Yatsrib sejak abad pertama Masehi) yang telah berbaur dengan orang Arab,
namun tetap fanatik dengan ajarannya (yang kebanyakan berbau magis dan pagan)
B.Sejarah dakwah Rasulullah pada periode Madinah
Tahapan
dakwah Rasulullah saw periode Madinah setidaknya ada 3 tahapan, yaitu:
Masa Rintangan (dimulai dari awal tahun Hijriyah hingga disepakatinya perjanjian
Hudaibiyah, tahun 6 H)
Masa Perdamaian, dengan para pemimpin paganisme (hingga Fathu
Makkah pada bulan Ramadhan 8 H)
Masa
Kemenangan, masa disaat manusia
berbondong-bondong masuk Islam (hingga wafatnya Nabi saw.)
C.Substansi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode
Madinah
·Mendirikan
pemerintahan & masyarakat Islam
·Menerapkan
hukum-hukum Islam sec. Kāffah
·Menyebarkan
Islam ke seluruh penjuru dunia
·Konsolidasi
& pengembangan daulah Islam
D.Strategi dakwah dakwah Rasulullah SAW pada periode
Madinah
·Dakwah dengan Mendirikan
Masjid
·Dakwah
dengan membangun pola persaudaraan.
·Dakwah dengan Perjanjian
& Bai’at
-Perjanjian antar Kaum Muhajirin dan Anshar
-Perjanjian dengan kaum Yahudi dan Nashrani
-Perjanjian
Hudaibiyah
·Dakwah dengan Peperangan
·Dakwah dengan Korespondensi & Utusan dgn Raja-raja
·Dakwah dengan Penerapan Sendi-sendi Hukum
Islam dari segi Politik, Ekonomi dan social kemasyarakatan
·Dakwah dengan Akhlāqul Karimah dalam Kehidupan Sehari-hari.
E.Bentuk-bentuk Keberhasilan Dakwah
Rasulullah saw. Di Madinah
·pranata
sosial ekonomi
·pranata
politik dan pemerintahan
·pranata
militer
F.Rahasia Keberhasilan Dakwah Rasulullah saw.
1.Adanya konsistensi Nabi saw dengan kode etik dakwah
2.Adanya keteladanan (uswah, qudwah) yang beliau berikan kepada para
sahabat.
G.Konsistensi dengan Kode Etik Dakwah
1.Tidak memisahkan antara ucapan dan perbuatan (QS. Al-Baqarah/2:44, Ash-Shaff/:2-3)