Powered By Blogger

Jumat, 14 Desember 2012

Khulāfaurrāsyidīn


Khulāfaurrāsyidīn
Khulafaur Rasyidin terdiri dari dua kata ‘khulafa’ dan ‘ar-Rasyidin’. Khulafa merupakan bentuk jamak dari khalifah yang berarti ‘pengganti’, sedang ar-Rasyidin adalah bentuk jamak dari rasyid yang berarti mulia atau mendapat petunjuk. Khulafaur Rasyidin berarti pengganti Rasul yang mendapat petunjuk Allah SWT. Para khalifah yang mendapat petunjuk tersebut adalah para sahabat yang dekat dengan Rasulullah saw.
Imam ibn Daqiq al Id, Syaikh Usaimin dan Imam Nawawi menyatakan bahwa Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang sahabat Rasul, Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Adapun Hasan Ibrahim Hasan menyatakan bahwa Khulafaur Rasyidin tidak hanya para sahabat nabi yang empat itu saja, tetapi termasuk Umar bin Abdul Aziz (khalifah bani Umayah) dan Harun Ar-Rasyid (khalifah Bani Abasiyah).
A.     Abu Bakar (632-634 M)
Abu Bakar nama lengkapnya Abdullah bin Usman bin Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Bani Taim adalah salah satu keluarga suku Quraisy yang berjumlah 12. Beliau memiliki gelar Atiq, As-Sidiq dan Abu Bakar, namun beliau lebih dikenal dengan sebutan As-Sidiq.
Abu Bakar diangkat menjadi khalifah oleh kaum Muhajirin dan Anshar atas dasar musyawarah di Saqifah Bani Saidah. Kepemimpinannya dimulai setelah dilakukan dua bai’at (sumpah setia), yaitu bai’at yang dilakukan oleh para pemuka Muhajirin dan Ansar di Saqifah Bani Sa’idah dan bai’at yang dilakukan secara umum oleh umat Islam di masjid.
Ada beberapa alasan atas terpilihnya Abu Bakar sebagai khalifah, di antaranya:
·         Sejak kecil Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang paling dekat
·         Laki-laki dewasa yang pertama kali masuk Islam
·         Menemani Rasulullah kemanapun pergi, seperti saat hijrah ke Madinah
·         Orang yang menggantikan imam shalat saat Nabi SAW sakit
·         Abu Bakar adalah mertua Nabi Muhammad SAW
Kekuasaan dalam pemerintahan khalifah Abu Bakar bersifat sentral. Bidang legislatif (permusyawaratan rakyat), eksekutif (politik) dan yudikatif (hakim) terpusat di tangan khalifah. Abu Bakar bukan seorang yang otoriter, melainkan beliau adalah pemimpin yang demokratis dan bijaksana.
Strategi Khalifah Abu Bakar As Sidiq
1.   Pemberangkatan pasukan melawan Romawi. Program ini merupakan upaya melanjutkan misi dakwah Nabi saat beliau masih hidup. Abu Bakar memerintahkan Usamah bin Zaid dalam memimpin
2.   Perang Riddah (perang melawan kemurtadan). Pasukan ini dipimpin oleh panglima Khalid bin Walid
3.   Perluasan wilayah
·         Wilayah barat
-          Yazid bin Abu Sufyan dikirim memimpin pasukan ke Damaskus
-          Amr bin Ash dikirim memimpin pasukan ke Palestina
-          Syurahbil bin Hasanah dikirim memimpin pasukan ke Yordania
-          Ubaidah bin Jarrah dikirim memimpin pasukan ke Hims
·         Wilayah Persia
Khalid bin Walid dan Mutsana bin Harisah dikirim memimpin pasukan ke Persia
·         Wilayah Syam
Khalid bin Walid memimpin pasukan berjumlah 26.000 orang berngkat menuju Syam, peperangan terjadi di wilayah yang bernama Yarmuk.
4.    Pengumpulan Al-Qur’an (12 H/633 M)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar